Kalbar Darurat Mafia Tambang

Gubernur ; Tangani Stunting Tidak Bisa Secara Partial, Tapi Terintegrasi

Gubernur Kalbar, H.Sutarmidji,SH.M.Hum

Penanganan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak (stunting) tidak bisa dilakukan secara partial, tetapi secara terintegrasi.

Hal tersebut disampaikan H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., Gubernur Kalimantan Barat, kepada Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP., Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Republik Indonesia (Menko PMK RI) di acara Roadshow Daring Menko PMK Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Selasa (14/2).

Turut hadir mendampingi di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat yakni Asisten Deputi Revolusi Mental Kemenko PMK RI, Katiman Kartowinomo, Ph.D., dan Plt. Kepala BKKBN Kalbar, Ir. Aulia Arfiansyah Arief, M.Si. Kegiatan ini juga menghadirkan 10 Bupati dan 1 Pj Wali Kota di Kalbar secara daring.

“Dilihat dari suksesnya desa mandiri yang meliputi 54 indikator. Maka dari itu, penanganan stunting juga bisa dilakukan dengan Indeks Desa Membangun tersebut. Artinya, jika seluruh desa menerapkan 54 indikator itu dengan bagus, pasti stunting dapat tertangani,” kata H. Sutarmidji penuh optimis.

Ketidakakuratan data stunting dikarenakan angka yang lebih besar dibandingkan angka kemiskinan menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi Gubernur Kalbar.