Begini Cara Gubernur Sutarmidji Tangani Kubu Raya

Jembatan yang baru diresmikan, menghubungkan 6 desa di Ambawang (foto: humasprov)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kalbar Iskandar Zulkarnain menambahkan, enam desa yang terhubung dengan adanya Jembatan Korek itu di antaranya Desa Korek, Desa Simpang Kanan, Desa Pugung, Desa Bengkarek, Desa Pasak dan Desa Pasak Piang.

“Sebelum adanya Jembatan Korek, masyarakat di enam desa tersebut melakukan interaksi sosial ekonomi menggunakan sarana transportasi air yaitu motor air biasa disebut dengan motor klotok dan sampan bermesin,”kata Iskandar.

Pembangunan jembatan itu, kata Iskandar Zulkarnain menelan anggaran Rp. 34 miliar lebih yang dilakukan secara bertahap (Multiyears) dengan menggunakan APBD Provinsi Kalbar. Tahap pertama, kata Iskandar, dilaksanakan pada tahun 2019 dengan nilai anggaran sebesar Rp10.26 miliar.

Dihadapkan dengan Pandemi Covid-19, tahap keduanya baru dapat dilaksanakan pada tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp22,049 miliar. Dan di tahun terakhir 1,9 miliar. Dirinya menambahkan, konstruksi Jembatan Korek memiliki panjang sekitar 285 meter dengan lebar efektif 6 meter.

Secara fungsional, kata Iskandar, jembatan tersebut sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitarnya. Manfaat dengan adanya jembatan tersebut pun kata Iskandar, sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar terlebih disaat merayakan hari raya.

“Pada saat kunjungan lapangan, Bapak Gubernur memerintahkan kepada kami untuk segera melakukan kegiatan finishing atau merapikan pekerjaan, menuntaskan pekerjaan sampai kepada pengaspalan, pengecatan, dan lainnya. Nah, saya juga mengingatkan kepada masyarakat apabila ada program pemerintah untuk tidak ragu melepaskan asetnya untuk pembangunan, karena nanti jika infrastrukturnya sudah terbangun maka nilai aset yang dimiliki akan terdampak (meningkat),” tambah Iskandar.

Sementara itu, Hasan Warga Desa Pasak mengungkapkan dengan adanya pembangunan Jembatan Korek-Pasak ini sangat membantu dirinya untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang bekerja sebagai petani.

“Alhamdulillah sudah dibangun jembatan ini, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah. Sekarang kami tidak perlu menunggu lama lagi untuk menyebrang ke rumah kami,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Mukhlis, warga sekitar yang merasakan dampak positif terhadap pembangunan jembatan tersebut.

“Makasih banyak yang sudah dibangunkan jembatan ini, saya bisa mengangkut hasil kebun saya untuk dijual ke pasar. Sayur saya jadi tidak lay lagi karena nunggu antrian saat mau menyebrang, makasih banyak Bapak Gubernur,” kata Mukhlis dengan logat khasnya. (rfk/aws humas prov)