Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Barat menindaklanjuti terusan kerjasama antara JMSI pusat dengan KPU, maka pada Rabu (21/12) kemaren dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama terkait sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2024 tanpa hoaks, sekaligus dirangkai dengan workshop.
Ketua KPU Kalbar, Ramdan dalam acara tersebut menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama antara JMSI Kalbar dan KPU Kalbar merupakan turunan dari MoU yang telah dilakukan oleh DPP JMSI dan KPU RI dan ini merupakan bentuk aplikasi dalam rangka penyelenggara Pemilu 2024. “Kami berterima kasih kepada teman-teman media terkhusus apa yang dilakukan oleh JMSI dalam mewujudkan menciptakan kondisi dan situasi yang kondusif ,” katanya.
Menurut Ramdan pelaksanaan kampanye oleh peserta Pemilu akan dimulai di bulan November 2023 hingga 10 Febuari 2024.“Ini pentingnya teman-teman media online maupun media sosial dalam menginformasikan rangkaian pemilu, dan KPU sudah melakukan pengaturan-pengaturan untuk memasifkan rangkaian Pemilu 2024 mendatang. Selain itu kami harapkan ke depan, teman-teman juga bisa mengantisipasi dan meluruskan isu-isu hoax yang beredar di masyarakat terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2024,” tutur Hamdan.
Ramdam mengungkapkan, saat ini telah ditetapkan secara nasional ada 17 partai politik dan enam partai politik lokal yang ada di Aceh.Dalam kesempatan yang sama, Ketua JMSI Kalbar, Edi Suhairul mengatakan, JMSI berkomitmen menyampaikan sosialisasi mulai tahapan, proses hingga pelaksanaan Pemilu 2024 dengan baik dan benar tanpa ada bumbu hoaks,
“Itu artinya penyampaian informasi yang baik dan benar dari sumber yang benar pula dan ini merupakan tanggung jawab semua orang termasuk di dalamnya jurnalis khususnya serta penggiat media sosial,” ujar Edi.
Dikatakannya lagi, adanya workshop dengan mengundangkan media online dan media sosial ini tujuannya ke depan proses Pemilu 2024 mendatang bisa berjalan dengan baik sehingga bisa menciptakan pemimpin-pemimpin yang baik dan demokratis.“Informasi itu jika disajikan dengan baik dan benar serta dari sumber yang benar khususnya di Pemilu 2024 mendatang maka akan menjadikan hasil Pemilu yang kredibilitas dan serta hasil dari demokrasi yang baik sesuai dengan cita-cita kita bersama,” ujarnya.