“Hampir 13.000 senjata nuklir sekarang disimpan di gudang senjata di seluruh dunia. Semua itu ada ketika risiko proliferasi (senjata nuklir) semakin berkembang dan pagar pembatas untuk mencegah eskalasi justru melemah,” tambahnya.
Januari lalu, kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – AS, China, Rusia, Inggris dan Prancis – telah berjanji untuk mencegah penyebaran senjata nuklir lebih lanjut.
Pada hari Senin, Amerika, Inggris dan Prancis menegaskan kembali komitmen mereka dalam sebuah pernyataan bersama, dengan mengatakan bahwa “perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperjuangkan.”
‘Perlu Bertindak’
Ketiga negara itu juga mendesak Rusia untuk menghormati komitmen internasionalnya di bawah NPT.“Menyusul perang agresi Rusia yang tidak beralasan dan melanggar hukum terhadap Ukraina, kami meminta Rusia untuk menghentikan retorika dan perilaku nuklirnya yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya,” kata pernyataan bersama ketiga negara.
Pernyataan itu muncul ketika Presiden AS Joe Biden meminta Rusia dan China terlibat dalam perundingan pengendalian senjata nuklir.
Biden menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahannya siap untuk “dengan cepat menegosiasikan” pengganti New START, sebuah perjanjian yang membatasi kekuatan nuklir antarbenua di Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada 2026.
Sementara NPT, yang ditinjau oleh para penandatangan setiap lima tahun sekali, bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, mempromosikan pelucutan senjata sepenuhnya dan mempromosikan kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai.
Pada konferensi peninjauan NPT tahun 2015, pihak-pihak yang terlibat tidak dapat mencapai kesepakatan terkait masalah-masalah substantif.“Dunia tidak akan pernah bisa aman selama negara mana pun memiliki senjata nuklir,” kata Beatrice Fihn, direktur eksekutif International Campaign to Abolish Nuclear Weapons, yang hadir dalam konferensi tersebut.
“Dan NPT mengakui ini,” tambahnya. “Itu mengapa perjanjian itu ada. dan sekarang negara-negara dan semua pihak perlu bertindak lebih dari sebelumnya.” (r/voa)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id










