Kementerian Kesehatan menyatakan cacar monyet atau monkeypox belum ditemukan di Indonesia. Juru bicara Kemenkes, Muhammad Syahril mengatakan 9 suspect yang diperiksa kemarin menunjukkan hasil discarded atau bukan monkeypox. Menurut Syahril, setelah di uji laboratorium hasilnya negatif.
“Sampai hari ini, Indonesia belum ada kasus konfirmasi, probable, maupun suspek,” tutur Syahril dalam konferensi pers Kemenkes RI secara daring tentang Update Penanganan Monkeypox di Indonesia, Rabu (27/7).
Seperti dilansir dari VoA Indonesia, lebih jauh Syahril memaparkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil masuk ke dalam klasifikasi 1, atau kategori aman berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia WHO untuk perebakan cacar monyet.
WHO, Sabtu lalu (23/7) telah menetapkan cacar monyet darurat kesehatan masyarakat internasional. Hingga saat ini, cacar monyet tersebar di 75 negara di dunia, dengan total 17.156 kasus positif, lima kasus diantaranya pasien meninggal dunia tingkat kematian 0-11 persen.
Monkeypox varian baru
Dokter penyakit dalam di RS St. Carolus Salemba, Robert Sinto, mengatakan cacar monyet saat ini merupakan mutasi baru dari jenis cacar lama yang menjadi endemik di Afrika.
“Laporan saat ini memang ada titik mutasi baru jika dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019,” kata dokter Robert Sinto saat menjawab pertanyaan VOA dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Kesehatan itu.
Menurut Robert, cacar monyet sebenarnya bukan penyakit baru seperti COVID-19, bahkan telah menjadi epidemi di negara Afrika dan sekitarnya sejak 1970. Yang mengkhawatirkan, ada perbedaan tampilan klinis pada cacar monyet yang dilaporkan pada Mei 2022 dengan jenis yang ditemukan di Afrika pada 1970.