BNPB: Bencana Hidrometeorologi dan Karhutla Meningkat, Waspadai Dampaknya

Tim BPBD Penajam Paser Utara bersama unsur terkait melakukan pemantauan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu (28/5) Sumber Foto : BPBD Penajam Paser Utara
Tim BPBD Penajam Paser Utara bersama unsur terkait melakukan pemantauan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu (28/5) Sumber Foto : BPBD Penajam Paser Utara

Faktakalbar.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah pihak terkait terus melakukan berbagai upaya penanganan terhadap bencana yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga Kamis, (29/5/2025).

Banjir Rendam Pemukiman di Kalimantan Timur

Banjir terjadi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa, (27/5), sejak pukul 03.00 hingga 16.00 WITA. Hujan deras tersebut menyebabkan aliran sungai meluap dan menggenangi rumah-rumah warga di daerah rendah dan bantaran sungai.

Baca Juga: BNPB Catat Banjir Masih Terjadi di 5 Wilayah, Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu

Tinggi muka air mencapai 30–40 cm dan berdampak pada 25 kepala keluarga (KK) atau 70 jiwa, serta 25 unit rumah. “Tim BPBD Penajam Paser Utara telah berkoordinasi dengan unsur terkait untuk melakukan pemantauan,” jelas BNPB. Kondisi banjir di lokasi mulai berangsur surut pada Rabu, (28/5)

Banjir Rob Landa Sampang dan Kota Bima

Banjir rob juga melanda Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pada Rabu, (28/5) pukul 10.00 WIB. Air laut pasang menyebabkan luapan ke jalan dan pemukiman warga di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang. Sebanyak 75 KK dan 75 unit rumah terdampak.

“BPBD Kabupaten Sampang bersama tim gabungan melakukan asesmen serta pendistribusian bantuan logistik,” ujar pihak BNPB. Saat ini, banjir rob mulai surut dan cuaca di lokasi terpantau cerah berawan.

Sementara itu, banjir rob juga terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Kecamatan Bolo, Woha, dan Palibelo. Permukaan air laut yang naik menggenangi lahan perikanan, tambak udang, dan ikan bandeng milik warga. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kerugian materiil meliputi 31 hektare tambak, satu akses jalan, serta tambak ikan siap panen yang hanyut terbawa air.

Baca Juga: BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Tolikara dan Nduga, Papua Pegunungan

“BPBD Kabupaten Bima telah melakukan pemantauan dan asesmen di lokasi serta menyampaikan laporan kepada pihak terkait,” jelas BNPB. Kondisi air dilaporkan mulai surut, dan warga kini melakukan perbaikan tambak yang rusak.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements