PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan bahwa perbaikan sistem drainase menjadi salah satu prioritas utama dalam 100 hari kerja kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Bahasan di Periode keduanya. Langkah ini diambil untuk mengatasi genangan air yang kerap terjadi saat hujan lebat atau pasang air sungai.
“Kami akan segera mengkoordinasikan pengerukan parit-parit yang dangkal. Meskipun interkoneksi antara parit primer, sekunder, dan tersier sudah mencapai 90 persen, masih ada daerah rendah yang rawan genangan. Oleh karena itu, beberapa ruas jalan akan ditinggikan untuk memperlancar aliran air,” ujar Edi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/3/2025).
Baca Juga: Pemkot Pontianak Intensifkan Pengawasan Stok dan Harga Pangan Jelang Ramadan
Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Jalan Gajah Mada dan Taman Alun Kapuas. Untuk mengatasi genangan di wilayah tersebut, pemerintah berencana menerapkan sistem pompanisasi atau membangun bendungan guna mempercepat aliran air keluar dari daerah rawan banjir.
Menurut Edi, pelaksanaan program ini bergantung pada ketersediaan anggaran dalam APBD 2025. Jika belum teralokasi pada tahun ini, rencana tersebut akan diajukan dalam perubahan anggaran atau dianggarkan kembali pada tahun berikutnya.
“Ini akan menjadi solusi jangka panjang bagi Kota Pontianak dalam menghadapi permasalahan genangan air yang kerap dikeluhkan masyarakat,” tambahnya.
Selain infrastruktur drainase, Edi juga menekankan pentingnya sinergi antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam memastikan program penanggulangan genangan air berjalan efektif. Evaluasi kinerja OPD akan dilakukan secara berkala agar kebijakan yang diterapkan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.