PONTIANAK – Kalimantan, sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, hingga kini masih belum memiliki jaringan jalan tol seperti yang telah dikembangkan di Pulau Sumatera dan Jawa. Sementara itu, proyek Tol Trans Sumatera terus berkembang dengan panjang yang semakin bertambah, bahkan dalam 100 hari kerja Presiden Prabowo-Gibran, PT Hutama Karya telah mengoperasikan 89,1 km jalan tol baru untuk mendukung kelancaran arus transportasi di Sumatera.
Lalu, mengapa Kalimantan belum memiliki tol?
1. Perbandingan Perkembangan Infrastruktur
Di Sumatera, pembangunan Tol Trans Sumatera terus berjalan pesat, dengan total panjang yang telah mencapai 1.042 km hingga tahun 2024. Jalan tol ini menghubungkan berbagai kota strategis seperti Medan, Pekanbaru, Padang, dan Banda Aceh, memudahkan distribusi logistik serta meningkatkan konektivitas ekonomi di kawasan tersebut.
Sementara itu, Kalimantan belum memiliki jalan tol sama sekali. Padahal, dengan luas wilayah yang besar dan rencana pemindahan ibu kota negara (IKN), kebutuhan akan jalan tol di Kalimantan juga sangat tinggi.
2. Faktor Geografis dan Tantangan Pembangunan
Salah satu alasan utama mengapa pembangunan tol di Kalimantan belum terealisasi adalah kondisi geografisnya. Kalimantan memiliki topografi yang didominasi oleh hutan lebat, rawa-rawa, serta sungai besar, sehingga konstruksi jalan tol akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan di Pulau Sumatera atau Jawa.
Selain itu, tanah di Kalimantan, terutama di daerah gambut, memiliki karakteristik yang kurang stabil untuk pembangunan jalan tol. Dibutuhkan teknik konstruksi khusus agar jalan tol dapat bertahan dalam jangka panjang, sehingga biaya pembangunan menjadi lebih mahal.