JAKARTA – Harga cabai rawit merah terus mengalami lonjakan hingga menyentuh Rp130 ribu per kilogram, setara dengan harga daging sapi di beberapa daerah. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa kenaikan ini dipicu oleh penurunan produksi akibat banjir yang melanda beberapa sentra produksi cabai di Indonesia.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyatakan bahwa gangguan cuaca menyebabkan petani mengalami gagal panen, yang berimbas pada menurunnya pasokan cabai rawit merah secara signifikan.
“Di beberapa daerah sentra produksi seperti Wajo, Kabupaten Sidrap, Sukabumi, dan Temanggung, banyak lahan yang terendam banjir. Dampaknya sangat besar, hampir 60-70 persen produksi terganggu,” kata Astawa saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
Selain banjir, cuaca ekstrem berupa hujan lebat juga menyebabkan cabai menjadi lebih rentan busuk, terutama di daerah Bali, di mana produksi cabai rawit merah juga terdampak oleh serangan hama.
Astawa memperkirakan bahwa produksi cabai di daerah terdampak mengalami penurunan sekitar 20-30 persen. Meskipun begitu, ia mengakui belum memiliki data pasti terkait jumlah total penurunan produksi cabai rawit merah secara nasional.
“Kami masih melakukan identifikasi wilayah mana yang masih surplus, agar bisa didistribusikan ke daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan, seperti Jakarta,” jelasnya.
