YOGYAKARTA – Pesan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana terus digaungkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penyampaian edukasi kebencanaan ini diselenggarakan dalam acara budaya sadar bencana dengan tema ‘Sarpakashakti’, yang digelar pada Jumat (13/12) di lapangan Siwa, kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta.
Tema yang diangkat memiliki makna sebagai kuasa alam yang perlu disikapi manusia. Ini tidak terlepas dari ancaman bahaya yang dapat berujung bencana. Pesan tersebut terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap siaga dalam menghadapi setiap ancaman bahaya, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, tsunami atau erupsi gunung api.
Budaya sadar bencana ini menyajikan cerita dengan pesan kebencanaan yang dibawakan oleh grup seniman yang dipimpin Den Baguse Ngarso, tarian dari Institut Seni Indonesia (ISI), dan hiburan dari band AASOY dan WAWESI.
Menyikapi potensi bencana, Sekretaris Utama BNPB Rustian mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan dan kondisi alam di Indonesia.
Menurutnya, kesiapsiagaan menjadi kunci utama untuk mengurangi risiko bencana.
“Kesiapsiagaan bukan hanya soal infrastruktur atau teknologi, tetapi juga bagaimana masyarakat memahami risiko di lingkungannya,”ujar Rustian.
Rustian menggarisbawahi, perlunya masyarakat memiliki kemampuan untuk merespons dengan cepat dan saling mendukung dalam menghadapi situasi darurat.
BNPB mengangkat acaara bertajuk ‘Sarpakashakti’ untuk mengajak masyarakat luas menanamkan budaya sadar bencana sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.