IPM Kalbar 30, Sutarmidji: Hanya Kurang Rata-rata Lama Belajar

Pasangan Calon Nomor Urut 1, Sutarmidji - Didi Haryono dalam konferensi pers debat publik pertama di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (23/10/2024). Foto: Fakta Kalbar/Mario

PONTIANAK – Debat publik pertama calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat 2024 telah selesai diselenggarakan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi bahasan utama dalam debat yang menitikberatkan pada kesejahteraan masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menciptakan kemajuan daerah.

Calon Gubernur Nomor Urut 1, Sutarmidji menyampaikan bahwa pengukuran IPM adalah dari usia rata-rata lamanya harapan belajar, pendapatan perkapita, dan usia harapan hidup.

“Usia harapan hidup kita sudah di atas nasional, lamanya harapan belajar, kita lebih tinggi dari Jawa Barat. Kemudian, pendapatan perkapita, kita lebih tinggi dari Jogja, kita lebih tinggi dari Jawa Tengah, NTB, tapi kenapa IPM kita masih dibawah mereka? Karena rata-rata lamanya belajar kita itu masih 7,71 tahun,” ungkapnya dalam konferensi pers usai debat, Rabu (23/10/2024), malam.

Sebelumnya, Paslon Nomor Urut 2, Norsan – Krisantus menyampaikan bahwa rata-rata lama belajar berada pada angka 8 tahun dan menurut Sutarmidji itu tidak benar, karena berpedoman pada data statistik.