“Dulu kami mau masuk Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit tidak boleh, karna Hutan Lindung. Sekarang sawit menjanjikan hasil untuk ekonomi masyarakat juga di larang oleh pihak Kehutanan, akibat dari semua itu daerah 5 Desa Ulu Inggar tidak di perhatikan oleh Pemerintah terutama jalan darat yang sangat kami perlukan tiap saat,” ucap Mega.
Warga Sakit Harus Dipikul
Dampak paling nyata dari buruknya infrastruktur ini dirasakan saat situasi darurat kesehatan. Ketiadaan akses mobil membuat warga harus bertaruh nyawa saat hendak berobat.
Baca Juga: Jalan Rusak Parah, Warga Sepauk Sintang Gotong Royong Tambal Lubang Lumpur dengan Kayu
Mega menerangkan, jika ada warga yang sakit keras atau meninggal dunia, masyarakat terpaksa bergotong royong memikul yang bersangkutan secara manual hingga mencapai titik yang bisa dilalui kendaraan roda empat, seperti di Desa Sungai Pengga.
“Hal ini yang sangat menyedihkan nasib 5 Desa wilayah Inggar Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang. Semoga keluhan ini bisa perhatikan oleh Pihak Pemerintah agar kami bisa hidup layak seperti daerah yang sudah maju,” tutupnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















