Konflik Perbatasan Memanas, RI Desak Thailand dan Kamboja Patuhi ‘Kuala Lumpur Peace Accord’

"Eskalasi senjata di perbatasan Thailand-Kamboja mengancam stabilitas ASEAN. Pemerintah RI mendesak kedua pihak kembali ke meja perundingan sesuai Kuala Lumpur Peace Accord."
Eskalasi senjata di perbatasan Thailand-Kamboja mengancam stabilitas ASEAN. Pemerintah RI mendesak kedua pihak kembali ke meja perundingan sesuai Kuala Lumpur Peace Accord. (Dok. Ist)

Di sisi lain, memanasnya konflik ini dinilai menjadi ujian sekaligus peluang bagi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto di kancah internasional.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai posisi Indonesia sangat strategis untuk menengahi konflik ini.

Ia mendorong Presiden Prabowo untuk mengambil peran aktif sebagai mediator, mengingat dampak ekonomi dan geopolitik yang bisa merembet ke negara ASEAN lainnya.

“Menurut saya Bapak Presiden bisa berperan sebagai mediator agar Thailand dan Kamboja mau menyelesaikan sengketa mereka secara damai sesuai amanat Pasal 33 ayat (1) Piagam PBB,” ujar Hikmahanto.

Ia mengingatkan bahwa jika ASEAN gagal meredam konflik ini secara internal, kredibilitas organisasi kawasan tersebut akan dipertaruhkan, dan pertumbuhan ekonomi Kawasan termasuk Indonesia dapat terganggu akibat ketidakpastian keamanan.

Baca Juga: Kamboja Resmi Mundur dari SEA Games 2025

(*Mira)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id