“Saat anggota pengamanan kami dan anggota TNI turun dari kendaraan, tiba-tiba datang sebelas WN China lainnya. Mereka membawa empat bilah sajam dan airsoft gun serta alat setrum,” ungkap Imran.
Kalah Jumlah dan Mundur
Kelompok WNA tersebut langsung melakukan penyerangan agresif. Karena kalah jumlah dan untuk menghindari bentrokan fisik yang lebih parah, personel TNI dan keamanan perusahaan memutuskan untuk mundur dan kembali ke area aman perusahaan.
Baca Juga: 5 WNA Terlibat, Polda Papua Serahkan 7 Tersangka Kasus Tambang Emas Ilegal ke Kejaksaan
Akibat serangan tersebut, satu unit mobil dan sepeda motor milik perusahaan mengalami kerusakan berat. Pihak keamanan berhasil mengamankan satu bilah senjata tajam sebagai barang bukti.
“Dalam aksi penyerangan ini, satu mobil dan sepeda motor perusahaan kami dirusak oleh WN China,” tambah Imran.
Respons Kepolisian
Kapolsek Tumbang Titi, Iptu Made Adyana, mengonfirmasi adanya insiden keributan tersebut. Meski demikian, hingga Minggu malam, pihak PT SRM belum membuat laporan polisi secara resmi karena masih berkoordinasi dengan tim kuasa hukum.
“Belum (buat laporan). Sampai dengan saat ini situasi kondusif,” jelas Iptu Made Adyana saat dikonfirmasi.
Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi untuk mendalami kejadian dan memastikan keamanan di wilayah tersebut tetap terkendali.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















