Update Penanganan Banjir Sumut: Listrik Pulih 97 Persen, Distribusi Logistik ke Barus dan Naipospos Andalkan Helikopter TNI

Tim gabungan mengangkat logistik dari Posko Silangit untuk dikirim ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Distribusi dilakukan melalui jalur darat dan udara, Jumat (12/12)
Tim gabungan mengangkat logistik dari Posko Silangit untuk dikirim ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Distribusi dilakukan melalui jalur darat dan udara, Jumat (12/12/2025). Foto: HO/Faktakalbar.id

Pemulihan Listrik dan Sinyal

Di sektor infrastruktur, pemulihan jaringan listrik di Sumatera Utara telah mencapai 97 persen.

Kota Sibolga dilaporkan sudah kembali normal sepenuhnya, namun percepatan perbaikan masih dibutuhkan di Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga melaporkan kemajuan signifikan dalam pemulihan sinyal telekomunikasi. Sebanyak 743 Base Transceiver Station (BTS) telah kembali beroperasi.

Tingkat pemulihan di Sumatera Utara mencapai 96,67 persen, sedangkan di Sumatera Barat mencapai 99,20 persen. Namun, wilayah Aceh masih terkendala pasokan listrik dengan tingkat pemulihan baru mencapai 33,01 persen.

Baca Juga: BNPB Kebut Pencarian Korban Hilang, Total 303 Orang Meninggal di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Modifikasi Cuaca dan Huntara

Sebagai upaya mitigasi jangka panjang dan menekan risiko bencana susulan, pemerintah mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Dua pesawat dikerahkan dan telah melakukan 25 sortie dengan total bahan semai mencapai 21.200 kilogram.

Pemerintah juga tengah menyusun dokumen pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak.

Terkait hal ini, BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat proses relokasi, termasuk menyelesaikan status lahan untuk 67 rumah di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Menutup laporannya, BNPB mengeluarkan imbauan tegas kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dalam proses penanganan banjir dan tanah longsor ini.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, longsor, serta cuaca ekstrem. Warga diminta menjauhi bantaran sungai dan lereng curam, mengikuti instruksi petugas di lapangan, memastikan sumber informasi yang diterima adalah resmi dan terverifikasi, serta segera melapor ke posko bila membutuhkan bantuan,” bunyi rilis resmi BNPB.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id