PT Kalmin Resmi Mulai Eksplorasi Tambang di Sanggau

Suasana pelaksanaan ritual adat Dayak Ngudas yang digelar PT Kalmin di Dusun Sebandang sebelum memulai aktivitas eksplorasi tambang. (Dok. HO/Faktakalbar.id)
Suasana pelaksanaan ritual adat Dayak Ngudas yang digelar PT Kalmin di Dusun Sebandang sebelum memulai aktivitas eksplorasi tambang. (Dok. HO/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, SANGGAU – PT Kalmin secara resmi memulai tahapan eksplorasi tambang di wilayah Desa Lumut, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau.

Dimulainya aktivitas ini ditandai dengan pelaksanaan ritual adat Dayak Ngudas pada Selasa (9/12/2025).

Baca Juga: Diduga Garap Hutan Produksi Tanpa Izin PPKH, Aktivitas Tambang PT BRUIL di Sanggau Disorot

Prosesi adat tersebut dilaksanakan di Dusun Sebandang dan dipimpin langsung oleh Pawang Adat bernama Aman.

Ritual ini merupakan prasyarat mutlak dalam tradisi setempat sebelum sebuah aktivitas besar dilakukan di wilayah masyarakat adat Dayak.

Wilayah izin usaha pertambangan perusahaan ini mencakup tiga dusun, yakni Dusun Nek Cikam, Dusun Embangai Hilir (Desa Belungai Dalam), dan Dusun Sebandang (Desa Lumut).

Perwakilan PT Kalmin, Muhammad Iqbal, menegaskan bahwa pelaksanaan ritual ini adalah bentuk penghormatan perusahaan terhadap struktur adat dan budaya lokal.

Pihaknya berkomitmen untuk memastikan operasional perusahaan berjalan selaras dengan kearifan lokal.

“Kami ingin seluruh tahapan berjalan harmonis. Dukungan dan kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar eksplorasi memberi manfaat bagi semua pihak,” ujar Muhammad Iqbal.

Sebelumnya, PT Kalmin telah melakukan sosialisasi kepada warga terkait rencana kegiatan tersebut. Iqbal memastikan seluruh proses eksplorasi tambang PT Kalmin akan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga: Tebing Bekas Tambang Runtuh di Sanggau, Seorang Pencari Batu Tewas Tertimbun

Dukungan Dewan Adat dan Keamanan

Langkah perusahaan yang mengedepankan hukum adat ini mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Toba, Julius.

Menurutnya, ritual Ngudas bermakna penyucian wilayah untuk menjaga keseimbangan alam dan menghindarkan hambatan selama kegiatan berlangsung.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id