Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Selama ini, diskusi tentang patriarki sering kali berpusat pada kerugian yang dialami perempuan.
Hal ini sangat wajar, mengingat perempuan adalah korban sistemik utama dari struktur ini.
Namun, ada satu sisi koin yang jarang dibahas: patriarki sebenarnya juga merugikan laki-laki.
Sistem patriarki membebankan standar maskulinitas yang kaku dan sering kali tidak realistis.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah: 4 Mitos Dark Feminine Energy yang Sering Dipelintir Budaya Patriarki
Laki-laki dituntut untuk menjadi sosok yang dominan, tak terkalahkan, dan anti-emosi.
Akibatnya, banyak laki-laki hidup dalam tekanan hebat yang menggerogoti kesehatan mental dan kualitas hidup mereka tanpa disadari.
Bukan sebuah privilege (hak istimewa) mutlak, berikut adalah 5 hal yang membuktikan bahwa patriarki juga menjadi penjara bagi laki-laki.
1. “Kebiri” Emosional (Emotional Stunting)
Sejak kecil, anak laki-laki sering mendengar kalimat racun: “Laki-laki enggak boleh nangis” atau “Jangan kayak anak perempuan.”
Patriarki mengajarkan laki-laki untuk memutus koneksi dengan perasaan mereka sendiri, kecuali emosi kemarahan (karena marah dianggap maskulin).
Akibatnya, banyak laki-laki tumbuh menjadi individu yang kesulitan memproses rasa sedih, takut, atau insecure.
Ketidakmampuan mengekspresikan emosi ini sering berujung pada depresi terpendam atau ledakan amarah yang merusak.
2. Beban Berat sebagai “Satu-satunya” Penyedia
Dalam budaya patriarki, nilai seorang laki-laki sering kali direduksi hanya sebatas isi dompetnya.
Laki-laki didoktrin bahwa tugas utamanya adalah menjadi pencari nafkah tunggal (breadwinner).
Tekanan ini menciptakan kecemasan finansial yang kronis.
Laki-laki merasa gagal sebagai manusia jika kehilangan pekerjaan atau jika pasangannya memiliki penghasilan lebih tinggi.
Obsesi ini sering kali memicu workaholism, yang pada akhirnya mengorbankan waktu istirahat dan kesehatan fisik mereka.
3. Epidemi Kesepian (Male Loneliness)
Patriarki memandang keintiman emosional antar laki-laki sebagai sesuatu yang “aneh” atau tanda kelemahan.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















