Usut Korupsi Kuota Haji 2024, Penyidik KPK Cek Langsung Fasilitas Hotel hingga Transportasi di Arab Saudi

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, saat memberikan keterangan pers terkait penyelidikan dugaan korupsi BPKH di Gedung Merah Putih KPK, Senin (10/11/2025). (Dok. KPK)
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu. (Dok. KPK)

Faktakalbar.id, NASIONAL – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami penyidikan kasus dugaan korupsi kuota haji tahun 2024.

Guna melengkapi bukti dan memverifikasi data, tim penyidik lembaga antirasuah tersebut saat ini masih berada di Arab Saudi untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan.

Baca Juga: Kejar Bukti Dugaan Korupsi Kuota Haji, Tim Penyidik KPK Terbang ke Arab Saudi

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengonfirmasi bahwa timnya belum kembali ke Indonesia.

Para penyidik bergerak menyisir sejumlah lokasi penting pelaksanaan ibadah haji, mulai dari Riyadh, Jeddah, hingga Mina, untuk memastikan kesesuaian fasilitas yang diterima jemaah.

“Belum (kembali ke Indonesia, masih di Arab Saudi). Foto yang saya terima itu di Riyadh, kemudian kemarin itu sudah Jeddah, kemudian terakhir itu foto yang kami terima itu sedang di Mina. Jadi sedang dicek lah tempat yang di mana jemaah-jemaah itu terkonsentrasi. Salah satu itu kan ini,” kata Asep Guntur Rahayu, Jumat (5/12/2025).

Asep menjelaskan bahwa fokus utama tim di lapangan adalah memverifikasi fisik fasilitas akomodasi dan mobilitas. Hal ini dilakukan untuk mencocokkan data pengadaan dengan realisasi di lapangan.

“Betul, (yang dicek) hotel, transportasi kemudian juga secara lain,” jelas Asep.

Langkah verifikasi lapangan ini dinilai krusial untuk membuktikan apakah fasilitas yang tersedia di Arab Saudi kala itu sesuai dengan kuota yang diberikan.

Hal ini berkaitan erat dengan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pembagian kuota haji reguler dan khusus.

Asep menekankan, KPK memegang pemahaman bahwa jika Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota, maka fasilitas pendukung seharusnya sudah tersedia.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id