Faktakalbar.id, SANGGAU – Semangat memajukan pendidikan di tapal batas negara harus dibayar dengan keringat dan perjuangan fisik yang tak mudah.
Sebuah potret mengharukan datang dari Dusun Senutul, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.
Demi agar anak-anak bisa merasakan kecanggihan teknologi, warga rela memikul papan tulis digital interaktif dengan berjalan kaki selama berjam-jam, Kamis (04/12/25).
Baca Juga: Ironi Perbatasan: Jalan Rusak Parah, Jenazah di Entikong Terpaksa Diangkut Ojek
Kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai antar-desa dan dusun di wilayah ini memaksa kendaraan pengangkut tidak bisa mencapai titik lokasi sekolah.
Akibatnya, perangkat elektronik canggih yang menjadi bantuan pemerintah tersebut harus ditandu secara manual.
Warga setempat bahu-membahu memikul beban berat tersebut menyusuri jalan setapak, naik turun bukit, dan menembus hutan.
Perjalanan untuk mencapai Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Senutul tersebut memakan waktu tempuh yang tidak sebentar, yakni sekitar 4 jam perjalanan kaki.
Peristiwa ini menjadi gambaran nyata kesenjangan di wilayah perbatasan.
Di satu sisi, digitalisasi pendidikan mulai masuk hingga ke pelosok, namun di sisi lain, infrastruktur dasar seperti jalan raya masih menjadi kendala utama yang menghambat mobilitas barang dan jasa.
Meski demikian, semangat gotong royong warga Senutul membuktikan bahwa harapan untuk pendidikan yang lebih baik bagi generasi penerus tidak pernah padam, meski harus ditempuh dengan jalan kaki.
(Ra)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















