Direktur Utama Perumda Tirta Khatulistiwa Ungkap Tantangan Air Baku: Gambut hingga Intrusi Air Laut

"Direktur Utama Perumda Tirta Khatulistiwa, Abdullah, sebut air gambut saat hujan dan intrusi air laut saat kemarau jadi tantangan utama pengolahan air bersih."
Direktur Utama Perumda Tirta Khatulistiwa, Abdullah, sebut air gambut saat hujan dan intrusi air laut saat kemarau jadi tantangan utama pengolahan air bersih. (Dok. Ist)

Abdullah menjelaskan bahwa lokasi instalasi sumber air baku yang berjarak sekitar 20 kilometer dari muara membuat pasokan rentan terkena intrusi air laut jika kemarau berlangsung lama.

“Selain itu juga instalasi kita, sumber kita dari muara sekitar 20-an kilometer. Kalau musim panas di atas satu bulan itu biasa terinduksi air laut. Itu menjadi suatu tantangan kita, tapi kami coba mengoptimalkan,” tambahnya.

Meski menghadapi kendala alam tersebut, Abdullah optimis pelayanan tetap dapat ditingkatkan seiring dengan rencana penambahan kapasitas instalasi di beberapa titik seperti Nipah Kuning, Parit Mayor, Selat Panjang, dan Sungai Jawi.

Pihaknya menargetkan cakupan layanan dapat mencapai 97 persen pada tahun 2030.

Baca Juga: Lantik Direksi Baru Perumda Tirta Khatulistiwa, Edi Kamtono Targetkan Layanan 100 Persen dan Tekan Kebocoran

(*Mira)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id