Bicara Soal Energi Masa Depan, Hashim Singgung Kebutuhan Eksplorasi Uranium

Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, saat berbicara mengenai potensi tambang uranium dan pemanfaatan tenaga nuklir dalam Rapimnas Kadin di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, saat berbicara mengenai potensi tambang uranium dan pemanfaatan tenaga nuklir dalam Rapimnas Kadin di Jakarta, Selasa (2/12/2025). (Dok, Ist)

Faktakalbar.id, JAKARTA – Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, membuka peluang emas bagi para pelaku usaha nasional.

Ia secara khusus mengajak anggota Kadin untuk mulai merambah sektor pertambangan uranium guna mendukung rencana besar pemerintah dalam pemanfaatan tenaga nuklir di masa depan.

Baca Juga: Simpan 24 Ribu Ton Uranium, Pakar Dorong Kalbar Jadi Lokasi Pembangunan PLTN

Ajakan strategis tersebut disampaikan Hashim saat memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia yang digelar di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).

Awalnya, Hashim menegaskan arah kebijakan energi Indonesia. Ia memastikan pemerintah tidak akan tunduk pada tekanan asing untuk menghentikan total (phase out) penggunaan bahan bakar fosil.

Strategi yang diambil adalah pengurangan bertahap atau phase down sembari menjamin pasokan energi untuk industri.

“Tapi yang penting komitmen pemerintah kita dalam 15 tahun ke depan bahwa 76 persen dari daya listrik yang akan dibangun di Indonesia itu berasal dari energi baru dan baru terbarukan. Itu komitmen Indonesia. Tidak ada phase out, tidak ada nanti penghapusan, melainkan kita phase down,” kata Hashim.

Peluang Bisnis di Sektor Nuklir

Salah satu pilar utama dalam transisi menuju energi hijau tersebut adalah pemanfaatan tenaga nuklir.

Hashim memaparkan komitmen pemerintah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan kapasitas awal 500 Megawatt (MW), yang ditargetkan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 6,5 Gigawatt (GW).

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id