Faktakalbar.id, PADANG – Dampak fenomena cuaca ekstrem yang memicu banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kian meluas.
Pemerintah daerah kini memfokuskan upaya pada penanganan darurat bencana, terutama pelayanan terhadap ribuan warga yang terdampak.
Hingga Rabu (3/12/2025), tercatat lebih dari 15.300 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
Baca Juga: BNPB Distribusikan 40 Ton Bantuan Kemenko Perekonomian untuk Korban Bencana di Tiga Provinsi
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam per Selasa (2/12) pukul 20.00 WIB, gelombang pengungsian tersebar di tujuh kecamatan.
Konsentrasi pengungsi terbesar berada di Kecamatan Tanjung Raya dengan jumlah mencapai 9.198 jiwa.
Wilayah lain yang mencatat jumlah pengungsi signifikan meliputi Kecamatan Malalak sebanyak 2.419 jiwa, Palembayan 1.511 jiwa, Tanjung Mutiara 901 jiwa, dan IV Koto 778 jiwa.
Selain itu, terdapat 400 pengungsi di Ampek Nagari dan 100 orang di Kecamatan Palupuh.
Untuk merespons situasi ini, BPBD telah mengaktifkan pos komando (Posko) utama di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam serta membentuk 13 pos lapangan di berbagai kantor kecamatan.
Baca Juga: Total Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 442 Jiwa, BNPB Kebut Distribusi Logistik dan Alat Berat
Dapur Umum dan Distribusi Udara
Prioritas utama saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar. Posko darurat telah mengoperasikan 26 titik dapur umum, baik yang menggunakan mobil operasional maupun tenda darurat dan rumah warga.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















