Tempuh Jarak Ratusan Kilometer, Gerakan Sidaq ‘Banjiri’ Pedalaman Ketapang dengan Al-Qur’an

Para santri di pedalaman Ketapang tersenyum sumringah memegang Al-Qur'an baru hasil penyaluran gerakan Sidaq dan TBM Sahabat Cita Khatulistiwa. (Dok. Faktakalbar.id)
Para santri di pedalaman Ketapang tersenyum sumringah memegang Al-Qur'an baru hasil penyaluran gerakan Sidaq dan TBM Sahabat Cita Khatulistiwa. (Dok. Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, KETAPANG – Semangat membumikan literasi Al-Qur’an terus menggema hingga ke pelosok Kalimantan Barat.

Dalam sepekan terakhir, ratusan mushaf Al-Qur’an berhasil didistribusikan ke wilayah pedalaman Kabupaten Ketapang melalui kolaborasi apik antara gerakan Sidaq (Surgakan Indonesia dengan Al-Qur’an) dan pegiat literasi lokal, Senin (01/12/25).

Baca Juga: Gerebek Rumah di Kinjil Pesisir, Polres Ketapang Ringkus Pengedar Sabu Usia 53 Tahun

Relawan yang tergabung dalam Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sahabat Cita Khatulistiwa menjadi ujung tombak dalam misi mulia ini.

Mereka menyisir berbagai kecamatan yang jauh dari akses kota, mulai dari Sungai Laur, Nanga Tayap, Sandai, Benua Kayong, hingga Delta Pawan, untuk memastikan kitab suci tersebut sampai ke tangan yang membutuhkan.

Ketua TBM Sahabat Cita Khatulistiwa, Neng Marlina Efendi, menjelaskan bahwa distribusi ini tidak hanya menyasar lembaga pendidikan formal, tetapi juga kelompok rentan yang membutuhkan pembinaan iman.

“Daerah pedalaman menjadi tujuan utama dalam distribusi Al-Qur’an. Bukan hanya menyasar santri, namun masyarakat muallaf yang membutuhkan bahan bacaan Al-Qur’an,” ungkap Neng Marlina.

Salah satu titik distribusi terjauh adalah TPA Al-Ikhlas di Desa Teluk Mutiara, Kecamatan Sungai Laur.

Lokasi ini berjarak sekitar 193 kilometer dari pusat kota Kabupaten Ketapang. Kedatangan tim relawan disambut antusias oleh pengasuh TPA, Ustadzah Kusmawati.

“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk santri yang berjumlah 30 orang yang secara rutin belajar Al-Qur’an,” ujarnya penuh syukur.

Baca Juga: Imbas Proyek Penahan Abrasi, Jalan Hancur dan Ditutup Total: Warga Kinjil Pesisir Terisolasi

Senada dengan itu, Ustad Uti Rahmad Shalihin, pengasuh TPA di Desa Riam Bunut, menilai gerakan ini memberikan suntikan semangat baru bagi 50 santrinya.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id