Oktober Puncaknya, Pontianak Catat 100 Kasus DBD: Waspada Fase Kritis di Hari Ketiga!

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko memberikan keterangan terkait kewaspadaan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pontianak. (Dok. Ist)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko memberikan keterangan terkait kewaspadaan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pontianak. (Dok. Ist)

“Fase kritis itu ada di tiga sampai tujuh hari. Demam mulai turun seolah-olah sembuh, tetapi kondisi sebenarnya bisa memburuk karena terjadi kebocoran plasma darah yang berisiko syok,” jelasnya.

Baca Juga: Alarm TBC di Sambas: 1.263 Kasus Terdata, Kadinkes Akui Penemuan Masih Rendah

Kondisi cuaca Pontianak yang pancaroba panas terik berganti hujan deras dalam sehari—menjadi faktor risiko tinggi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Genangan air hujan di tempat-tempat tersembunyi bisa menjadi sarang nyamuk yang mematikan.

Dinkes Pontianak mengajak seluruh elemen masyarakat, baik di lingkungan rumah maupun sekolah, untuk kembali menggiatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai langkah pencegahan paling efektif.

(ra)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id