Faktakalbar.id, KETAPANG – Jagat media sosial di Kabupaten Ketapang sempat dibuat geger pada awal pekan ini.
Sebuah unggahan viral di Facebook menyebutkan adanya upaya penculikan anak menggunakan mobil minibus berwarna oranye yang berlumpur di Kelurahan Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, Senin (01/12/25).
Baca Juga: Kemnaker Temukan 364 WNA Bekerja Tanpa Dokumen RPTKA di Kawasan Industri Ketapang
Kabar meresahkan tersebut bermula dari unggahan akun warga bernama Jumiati.
Ia menceritakan kepanikan yang terjadi di depan rumah orang tuanya saat seorang anak yang merupakan keponakannya nyaris dibawa paksa oleh orang tak dikenal.
Jumiati bahkan menyertakan foto sang anak yang tampak pucat pasi akibat trauma kejadian tersebut.
Unggahan tersebut sontak memicu respons cepat dari aparat keamanan dan kewaspadaan warga. Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, fakta mengejutkan terungkap.
Peristiwa tersebut rupanya bukan aksi kriminal penculikan oleh sindikat, melainkan drama keluarga pasca-perceraian.
Baca Juga: Hadiri Pelantikan, Alexander Wilyo Tantang Alumni FISIP Untan Bangun Ketapang
Jumiati mengklarifikasi bahwa pria di dalam mobil Calya oranye tersebut ternyata adalah ayah kandung dari sang anak. Sang ayah berniat mengambil anaknya setelah sekian lama bercerai dengan ibu si anak (sepupu Jumiati).
Sayangnya, metode yang digunakan memicu kesalahpahaman fatal.
“Kenapa harus pakai paksa? Lagian anaknya juga sudah tidak kenal, pastilah anak itu ketakutan lari. Orang yang tidak kenal dengan ayahnya pun pasti mengira anak itu mau kena culik,” tulis Jumiati dalam klarifikasinya.
Ia menyayangkan cara sang mantan suami sepupunya yang tidak menggunakan pendekatan persuasif.
Kondisi anak yang sudah lama tidak bertemu dan tidak mengenali wajah ayahnya sendiri, ditambah aksi penjemputan yang tiba-tiba, membuat sang anak dan warga sekitar menyimpulkan hal tersebut sebagai upaya penculikan.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















