Total Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 442 Jiwa, BNPB Kebut Distribusi Logistik dan Alat Berat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., saat menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Sumatra Barat dalam konferensi pers dari Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Jumat (28/11) sore.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi Sumatera. Foto: HO/Faktakalbar.id

“Aceh korban jiwa meninggal dunia menjadi 96, hilang 75 jiwa. Ini ada di 11 kabupaten/kota,” jelas Suharyanto.

Kondisi infrastruktur di Aceh cukup kritis. Jalur perbatasan Sumut–Aceh Tamiang dan jembatan Meureudu terputus.

BNPB merespons dengan mengaktifkan perangkat komunikasi darurat Starlink di wilayah blank spot dan memaksimalkan operasi udara serta modifikasi cuaca (OMC).

Sumbar: 129 Tewas, Bantuan Presiden Tiba

Sementara itu, Sumatera Barat mencatat 129 korban meninggal dunia dan 118 orang hilang. Konsentrasi pengungsi terbesar berada di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan dengan total pengungsi mencapai 77.918 jiwa.

“Ini korban jiwa meninggal dunia 129, kemudian yang hilang 118 dan 16 luka-luka,” kata Suharyanto.

Meskipun sejumlah ruas jalan provinsi putus, secara umum distribusi logistik via darat masih bisa dilakukan dengan pengawalan ketat.

Baca Juga: BNPB Salurkan Bantuan Logistik untuk Penanganan Darurat Cuaca Ekstrem Sumbar

Bantuan Presiden berupa Starlink, genset, tenda, dan ribuan dus mie instan telah tiba di Bandara Minangkabau untuk segera disalurkan.

BNPB memastikan sinergi dengan TNI/Polri, Kementerian/Lembaga, dan relawan akan terus diperkuat untuk mempercepat pemulihan layanan vital dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di tiga provinsi tersebut.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id