Baca Juga:
Menanggapi kehebohan ini, Akademisi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Donan Satria Yudha, angkat bicara untuk meluruskan kesalahpahaman publik.
Berdasarkan identifikasi ilmiah, Donan menegaskan bahwa klaim hewan tersebut sebagai ular purba adalah tidak tepat.
Hewan dalam rekaman itu adalah Ular Kadut atau dikenal juga sebagai Ular Karung Belang dengan nama ilmiah Acrochordus granulatus.
“Identifikasi ilmiah tidak mendukung klaim tersebut (sebagai hewan purba),” jelas Donan.
Lebih lanjut, Donan menjelaskan bahwa spesies ini memang dikenal sebagai kelompok ular air dengan garis keturunan tua (ancient lineage).
Mereka berkembang lebih awal dibandingkan sebagian besar ular laut modern yang ada saat ini.
Namun, ia menekankan bahwa memiliki karakter “kuno” dalam garis evolusi tidak serta-merta menjadikan hewan tersebut berasal dari era purba atau dinosaurus.
Karakteristik kulitnya yang kasar dan longgar (seperti karung) sering kali membuat orang awam salah mengira.
Donan menilai fenomena ini justru memberikan gambaran positif mengenai kekayaan fauna di perairan Komodo.
Keberadaan Acrochordus granulatus menunjukkan bahwa kawasan konservasi tersebut masih menyimpan spesies dengan sejarah evolusi panjang yang terjaga dengan baik.
Ia pun mendorong agar pemantauan berkelanjutan terus dilakukan untuk memastikan dokumentasi dan kelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Komodo tetap terjaga.
Baca Juga: Telescope Fish: Mata Tabung dan Tubuh Transparan, Ikan Laut Dalam Misterius Terekam NatGeo Wild
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id















