“Walaupun Bahlil berasal dari kabinet sebelumnya, selama ia kompeten, ikhlas, dan loyal mengabdi, itu cukup bagi presiden. Prabowo tidak melihat siapa orangnya, tetapi melihat kinerjanya. Itu hal positif,” tegas Erdi.
Siap Surplus Solar dan Ramah Lingkungan
Dari sisi teknis, Pakar Energi Untan, Kiki Priyo Utomo, menambahkan bahwa target pemenuhan kebutuhan nasional dari Kilang Balikpapan sangat realistis karena didasari studi kelayakan yang matang.
Kiki juga menyoroti kebijakan mandatori B50 yang didukung oleh teknologi kilang modern ini.
Menurutnya, selain menciptakan surplus solar, kebijakan ini berdampak positif bagi lingkungan.
“Secara rantai kimia, penambahan bauran biomassa atau biofuel akan membuat emisi pembakaran lebih rendah, sehingga secara operasional lebih bersih,” jelas Kiki.
Sebagai informasi, Kilang Balikpapan yang menelan investasi sebesar US$ 7,4 miliar (Rp 126 triliun) ini diproyeksikan menjadi kilang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 360 ribu barel per hari (bph), menggeser posisi Kilang Cilacap.
Kilang ini dijadwalkan akan diresmikan langsung oleh Presiden pada 17 Desember 2025.
Baca Juga: Bahlil: SPBU Swasta Sepakat Beli Bahan Bakar Dasar dari Pertamina, Atasi Kelangkaan Stok
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















