Faktakalbar.id, PONTIANAK – Penemuan cadangan uranium sebesar 24.112 ton di Kalimantan Barat (Kalbar) memicu dorongan kuat dari kalangan akademisi agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di wilayah tersebut.
Langkah ini dinilai strategis untuk mendukung target swasembada energi pemerintahan Prabowo-Gibran serta memenuhi kebutuhan industri yang mendesak.
Dalam diskusi “Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran dari Sudut Pandang Energi” di Pontianak, Jumat (21/11/2025), Pakar Energi Universitas Tanjungpura (Untan), Kiki Priyo Utomo, menyebut nuklir sebagai opsi paling rasional dibanding sumber energi lain.
“Jika bicara rasionalitas, nuklir adalah energi yang efisien. Kebutuhan bahan bakarnya kecil, namun energi yang dihasilkan sangat besar. Ini solusi untuk menopang industri smelter bauksit yang tidak mungkin selamanya bergantung pada gas atau batu bara,” ujar Kiki.
Menurutnya, hilirisasi industri seperti pengolahan alumina membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan masif, yang hanya bisa dipenuhi oleh PLTN.
Namun, Kiki menekankan bahwa transparansi adalah kunci.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















