Dituding Punya Konflik Kepentingan Tambang, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Buka Suara

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, TERNATE – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, tengah menjadi sorotan publik terkait isu kepemilikan bisnis pertambangan di wilayah kepemimpinannya.

Sherly dituding memiliki conflict of interest atau konflik kepentingan dengan perusahaan tambang miliknya yang beroperasi di Maluku Utara.

Baca Juga: ‘Gurita’ Dinasti Politik Keluarga Ria Norsan

Menanggapi isu yang berkembang, Sherly secara terbuka mengakui bahwa dirinya memang memiliki lima perusahaan tambang.

Hal ini ia sampaikan saat hadir menjadi bintang tamu dalam acara ROSI di KompasTV yang tayang pada Kamis (20/11/2025) malam.

Namun, Sherly mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan tersebut sudah dimilikinya jauh sebelum ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Hal yang sama juga berlaku bagi aset peninggalan almarhum suaminya, Benny Laos.

“(Punya) lima (perusahaan tambang). Apa yang saya miliki itu jauh bahkan sebelum saya mencalonkan diri sebagai Gubernur. Tahunnya itu mulai dari 2018, 2022,” aku Sherly.

Ia menjelaskan bahwa aset-aset tersebut merupakan harta keluarga yang sudah ada sebelum almarhum suaminya maju dalam kontestasi politik sebelumnya.

“Ini kan aset keluarga ya, dari suami (juga), semua (perusahaan) sudah ada bahkan jauh sebelum almarhum maju sebagai Gubernur,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menekankan bahwa secara hukum, tidak ada larangan bagi seorang pejabat publik untuk memiliki badan usaha.

Meski demikian, ia menegaskan komitmennya terhadap etika pemerintahan.

Sherly menyatakan bahwa ia telah mengundurkan diri dari struktur kepengurusan di lima perusahaannya tersebut sebelum resmi dilantik menjadi Gubernur pada 20 Februari 2025 lalu.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id