Update Longsor Cilacap: 20 Meninggal Dunia, Operasi SAR Diperpanjang Jadi 10 Hari

Tim SAR mengevakuasi jenazah korban bencana tanah longsor yang ditemukan di Worksite A-2, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Dok. Ist)
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban bencana tanah longsor yang ditemukan di Worksite A-2, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, CILACAP – Penanganan bencana longsor Cilacap yang melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Jawa Tengah, terus dilakukan secara intensif.

Memasuki hari ketujuh pada Rabu (19/11/2025), Tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi dua jenazah dari timbunan material tanah.

Berdasarkan data terkini dari Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor di Desa Cibeunying, total korban meninggal dunia kini tercatat sebanyak 20 orang.

Baca Juga: BNPB Rilis Update Penanganan Bencana: Banjir dan Longsor Masih Mengancam Sejumlah Wilayah

Sementara itu, tiga orang warga lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Sesuai standar prosedur Search Missing Coordinator (SMC) Basarnas, operasi pencarian normalnya berlangsung selama tujuh hari. Namun, melihat kondisi di lapangan, operasi ini resmi diperpanjang.

“Atas beberapa dasar itu, Basarnas sebagai leading sektor pencarian dan pertolongan telah memutuskan untuk menambah masa pencarian selama tiga hari ke depan,” bunyi keterangan resmi otoritas terkait.

Keputusan perpanjangan operasi SAR hingga 10 hari ini didasari oleh beberapa faktor krusial, yakni permintaan pihak keluarga korban, masih adanya tiga korban yang belum ditemukan, serta instruksi langsung dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku pemegang komando penanganan darurat.

Rencananya, operasi pencarian lanjutan esok hari akan difokuskan pada dua titik utama. Fokus pertama adalah worksite A1 yang diduga terdapat satu korban, dan worksite B1 di mana diduga terdapat dua korban lainnya.

Seiring dengan berjalannya operasi SAR, pemerintah daerah mulai bergerak cepat menyiapkan solusi hunian bagi warga terdampak.

Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektar untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap).

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id