Sumber diplomatik di Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri Malaysia) menyebutkan bahwa panggilan telepon dari Presiden Trump bertujuan untuk “memastikan ASEAN, melalui Malaysia sebagai fasilitator sebelumnya, tetap satu suara dalam menekan kedua pihak untuk mengakhiri kekerasan.”
Malaysia menegaskan kembali kesiapannya untuk kembali menjadi fasilitator, sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN yang mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai di antara negara anggota.
Baca Juga: Aturan Baru Trump: Penderita Obesitas dan Diabetes Bisa Ditolak Masuk AS
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















