Studi Ungkap Respons Otak Penggemar Sepak Bola Saat Tim Menang atau Kalah

lustrasi penggemar sepak bola yang menunjukkan ekspresi emosional saat menonton pertandingan tim favoritnya.
lustrasi penggemar sepak bola yang menunjukkan ekspresi emosional saat menonton pertandingan tim favoritnya. (Dok. Ist)

Baca Juga: Chelsea Rekrut Kiernan Dewsbury-Hall, Tambah Kekuatan di Lini Tengah

Area ini adalah bagian otak yang biasanya terkait dengan kesenangan lain seperti makanan, seks, dan narkoba.

Sementara itu, hasil sebaliknya terjadi ketika tim penggemar mengalami kekalahan telak di tangan lawan.

Saat kalah, studi ini menemukan aktivasi jaringan mentalisasi otak (yang terlibat dalam persepsi).

Namun, yang lebih signifikan adalah berkurangnya aktivitas di korteks cingulate anterior dorsal (dACC), sebuah wilayah otak yang terlibat dalam memantau konflik dan pengendalian emosi.

“Persaingan dengan cepat mengubah keseimbangan penilaian-pengendalian otak dalam hitungan detik,” kata penulis utama Francisco Zamorano, seorang profesor di Universidad San Sebastián di Santiago, Chili.

Zamorano mencatat bahwa efeknya paling kuat pada orang-orang yang sangat fanatik. Mereka mungkin merasa lebih sulit mengatur emosi ketika identitas mereka (sebagai penggemar) terancam.

Hal ini menjelaskan mengapa orang yang rasional dapat tampak seperti orang yang sama sekali berbeda selama pertandingan.

Menurut peneliti, mekanisme respons otak penggemar sepak bola ini tidak hanya terbatas pada fanatisme sepak bola.

Mekanisme serupa juga diduga muncul kembali dalam bentuk fanatisme lain, mulai dari agama hingga politik.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id