Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memproyeksikan bahwa potensi cuaca ekstrem masih akan masif di Jawa Tengah.
“Sudah ketemu pemicu dan penyebabnya. Penyebabnya tentu saja adalah curah hujan yang cukup ekstrem. Bahkan menurut BMKG, curah hujan ini akan berlangsung cukup masif di Jawa Tengah sampai awal Tahun 2026,” ungkap Suharyanto.
“Kita harus melaksanakan mitigasi dan pencegahan,” tegasnya.
Sebagai upaya mencegah dampak bencana yang lebih masif, pemerintah melalui BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum, dan seluruh komponen Pemprov Jawa Tengah telah melakukan langkah-langkah besar secara terstruktur.
Baca Juga: Banjir Semarang Lambat Surut, BNPB Bentuk Satgas Pompanisasi Khusus Libatkan TNI-Polri
Di udara, BNPB telah menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama 10 hari untuk mendukung percepatan penanganan sekaligus mitigasi banjir.
“Di udara kita telah melakukan OMC dengan mengerahkan dua pesawat untuk mereduksi hujan,” jelas Kepala BNPB.
Sementara di darat, pompanisasi untuk menguras kolam retensi sebagai penampungan dan pembuangan genangan banjir terus dilakukan.
“Di bawah (darat) sudah ada rencana besar untuk pengendalian banjir. Kita sudah melakukan penambahan dan perbaikan pompa yang rusak,” lanjut Suharyanto.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengambil langkah taktis dengan memperlebar jalur pembuangan (outlet) kolam retensi Terboyo. Hasilnya, debit air yang bisa dibuang ke Laut Jawa meningkat signifikan.
“Kemarin yang menghambat banjir juga sudah dijebol dan dibuka sehingga hasilnya luar biasa. Yang semula airnya bisa mengalir di 20 ribu kini bisa 30 ribu meter per kubik.”
Dari lokasi muara Sungai Sringin dan Babon, Kepala BNPB mengapresiasi seluruh kinerja komponen bangsa dalam penanganan banjir Semarang yang sempat melumpuhkan kehidupan masyarakat.
“Semua kekuatan telah bersatu padu. Kami BNPB telah mendukung dengan OMC, pompa, peralatan dan operasional yang lain. Pemerintah daerah dan Pangdam IV Diponegoro telah menerjunkan anggotanya untuk satgas pompanisasi,” pungkasnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















