Hingga kini, tercatat tiga korban meninggal dunia, satu korban hilang, dan 134 jiwa masih mengungsi di tujuh lokasi. Total terdampak mencapai 40.452 jiwa di tiga kecamatan.
Saat ini, 17 titik di Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari masih tergenang 10–90 cm.
Penanganan darurat terus dilakukan, termasuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah berhasil menurunkan curah hujan hingga 85% di wilayah Jawa Tengah. Status tanggap darurat banjir berlaku hingga 5 November 2025.
Karhutla di Riau dan Sumatera Utara
Di sektor karhutla, kebakaran terjadi di Desa Salo Timur, Kabupaten Kampar, Riau, pada Kamis (30/10). Lahan yang terbakar diperkirakan seluas 3,75 hektar. Satgas gabungan telah berhasil memadamkan api.
Peristiwa serupa juga terjadi di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu (29/10). Lahan di Desa Merek, Kecamatan Merek, terbakar seluas 20 hektar.
BPBD Kabupaten Karo melaporkan api telah berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa.
Baca Juga: Warga Ketitang Wetan Minta Tanggul Permanen dan Normalisasi Sungai, Ini Jawaban BNPB
Banjir di Banggai dan Garut
Selain itu, bencana banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah lain:
- Kabupaten Banggai, Sulteng: Banjir akibat luapan Sungai Poh di Kecamatan Pagimana pada Rabu (29/10) berdampak pada 50 KK. Dua rumah rusak berat. Kondisi terkini banjir telah surut dan warga mulai membersihkan material.
- Kabupaten Garut, Jabar: Banjir melanda dua desa di Kecamatan Banyuresmi sejak Kamis (30/10). Sebanyak 121 KK terdampak. Hingga kini, air bercampur lumpur masih menggenang dan tim gabungan terus melakukan penyedotan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat memicu hujan lebat, banjir, dan angin kencang.
Masyarakat juga diminta tidak membakar lahan dan aktif menjaga kebersihan saluran air.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















