Gaet Investor di BIRD 2025, Bupati Ketapang Pamerkan Potensi Pariwisata Hingga Dilirik Malaysia

Bupati Ketapang Alexander Wilyo memaparkan potensi investasi pariwisata Ketapang di ajang BIRD 2025, berhasil gaet minat investor Malaysia untuk wisata bahari.
Bupati Ketapang Alexander Wilyo memaparkan potensi investasi pariwisata Ketapang di ajang BIRD 2025, berhasil gaet minat investor Malaysia untuk wisata bahari. (Dok. Ist)

Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membangun iklim investasi yang kolaboratif, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Kebijakan investasi di Ketapang diarahkan untuk menciptakan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat. Kami mendorong investasi yang sejalan dengan semangat pembangunan berkeadilan menuju Ketapang yang maju dan mandiri,” ujarnya.

Fokus Hilirisasi dan Magnet Pariwisata

Bupati Ketapang periode 2025–2030 itu menyampaikan bahwa arah investasi daerah difokuskan pada hilirisasi sektor strategis, khususnya kelapa sawit dan pertambangan.

“Tujuan utama kebijakan ini adalah melepaskan ketergantungan pada ekspor bahan mentah, menciptakan lapangan kerja baru, dan membangun ekosistem industri yang kuat dan mandiri,” jelasnya.

Selain hilirisasi, Alexander juga menyoroti potensi besar investasi pariwisata Ketapang, yang mencakup wisata alam, budaya, dan religi. Sejumlah destinasi unggulan dipromosikan secara khusus, di antaranya:

  • Bukit Batu Daya
  • Air Terjun Siling Beroban
  • Sungai Pawan
  • Pulau Sawi
  • Pulau Bawal
  • Kawasan budaya Keraton Matan dan Makam Raja-Raja Tanjungpura

Menurutnya, pemerintah kini lebih fokus memperkuat infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan jaringan internet sebagai pondasi utama menuju investasi hijau dan pariwisata berkelanjutan.

Baca Juga: Tradisi Robo-Robo dan Mandi Safar, Bupati Ketapang: Warisan Leluhur yang Tetap Hidup

Investor Malaysia Tunjukkan Ketertarikan

Upaya promosi tersebut tampaknya langsung membuahkan hasil. Bupati mengungkapkan bahwa setelah pemaparannya, seorang konsultan dari Malaysia langsung menghubunginya karena tertarik berinvestasi di sektor wisata bahari Ketapang.

Minat khusus ditujukan pada pengembangan Pulau Sawi dan Pulau Bawal.

“Usai dialog, Konsulat Malaysia, Azizul, menyampaikan ketertarikannya untuk datang langsung melihat potensi wisata bahari di Ketapang,” tutur Alexander.

Di akhir paparan, Alexander kembali menegaskan bahwa investasi pariwisata Ketapang dan sektor lainnya akan terus diarahkan pada pembangunan inklusif.

“Investasi harus menjadi sarana pemerataan pembangunan, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Itulah arah Ketapang hari ini dan ke depan,” tegasnya.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id