Stop! 5 Pola Asuh Ini Bisa Menjebak Anak Menjadi ‘Generasi Sandwich’ di Masa Depan

"Merasa terjebak sebagai generasi sandwich? Bisa jadi dimulai dari pola asuh. Kenali 5 parenting yang menjebak anak, dari "dana pensiun" hingga utang budi."
Merasa terjebak sebagai generasi sandwich? Bisa jadi dimulai dari pola asuh. Kenali 5 parenting yang menjebak anak, dari "dana pensiun" hingga utang budi. (Dok. Ist)

Mereka tidak mengajarkan cara menabung, berinvestasi, atau bahkan mengelola utang.

Anak selalu “diberi” dan tidak pernah dilibatkan.

Saat dewasa, anak ini kaget dengan kerasnya realitas.

Ia tidak punya keterampilan finansial yang mumpuni.

Di sisi lain, orang tua yang menua juga tidak punya dana pensiun (karena di masa produktifnya juga tidak menabung, sibuk “memberi” ke anak).

Akhirnya, kedua generasi ini sama-sama tidak siap secara finansial dan saling bergantung.

4. Parentification (Memaksa Anak Jadi “Dewasa” Terlalu Cepat)

Ini terjadi ketika orang tua menjadikan anak sebagai “teman curhat” untuk masalah orang dewasa, terutama masalah keuangan atau pernikahan.

Anak yang masih kecil sudah dibebani pikiran “Bulan depan kita bisa makan apa?” atau “Bagaimana cara melunasi utang Ayah?”

Anak ini tumbuh menjadi “penyelamat” keluarga.

Ia merasa menjadi tugasnya untuk menyelesaikan semua masalah orang tua.

Ia akan mengorbankan apa pun pendidikan, karier, bahkan pernikahannya sendiri demi “menyelamatkan” orang tua, menjebaknya dalam peran “orang tua” bagi orang tuanya sendiri.

5. Mengorbankan Pendidikan Anak Demi “Kebutuhan Jangka Pendek”

“Kamu nggak usah kuliah jauh-jauh, di sini saja bantu usaha keluarga.”

“Nggak usah kerja di kota, gajinya sama saja. Di sini bisa temani Ibu.”

Pola asuh ini, yang sering berkedok “menjaga harmoni keluarga”, secara efektif memotong sayap anak.

Dengan membatasi akses anak terhadap pendidikan atau peluang karier yang lebih baik, orang tua telah membatasi potensi penghasilan anak di masa depan.

Akibatnya, anak terjebak dalam lingkaran pendapatan yang sama dengan orang tuanya.

Saat orang tua pensiun dan membutuhkan biaya, sang anak tidak memiliki kapasitas finansial yang cukup untuk menanggung tiga generasi, dan siklus kemiskinan (atau kelas menengah) itu pun berlanjut.

Baca Juga: Fenomena Orang Tua Lapor Guru Saat Anak Dihukum: Berkaitan Luka Batin Masa Sekolah

(*Mira)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id