Anak Sulit Makan? Kenali Apa Itu Picky Eating dan Dampaknya bagi Pertumbuhan

Ilustrasi - Seorang anak perempuan menunjukkan perilaku picky eating atau pilih-pilih makanan, kondisi yang umum terjadi namun perlu diwaspadai dampaknya oleh orang tua.
Ilustrasi - Seorang anak perempuan menunjukkan perilaku picky eating atau pilih-pilih makanan, kondisi yang umum terjadi namun perlu diwaspadai dampaknya oleh orang tua. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Selama masa pertumbuhan anak, ada banyak tantangan yang mungkin harus dihadapi oleh orang tua. Salah satu masalah yang paling kerap terjadi dan membuat khawatir adalah picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan.

Picky eating adalah kondisi ketika anak hanya mau mengonsumsi jenis makanan tertentu saja.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Mie Terasa Jauh Lebih Enak Disantap Saat Hujan

Perilaku picky eating pada anak ini sering ditandai dengan penolakan untuk mencoba makanan baru, dan mereka memiliki preferensi yang sangat spesifik berdasarkan penampilan, rasa, serta tekstur makanan.

Lantas, apa dampak serius dari picky eating pada pertumbuhan anak dan bagaimana seharusnya orang tua bersikap?

Apa Itu Picky Eating?

Secara sederhana, picky eating merupakan kondisi ketika seseorang tidak ingin mengonsumsi jenis makanan tertentu. Misalnya, karena tekstur makanan tersebut terlalu renyah.

Dalam beberapa kasus, anak juga bisa menolak makanan yang sebelumnya pernah mereka sukai.

Sebenarnya, kondisi pilih-pilih makanan ini umum terjadi di kalangan anak-anak. Fase ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa tahun saja.

Mengutip HaiBunda, kondisi ini umum dialami anak-anak mulai dari umur 2 tahun sampai 4 tahun.

Pada rentang umur ini, anak mulai memiliki keinginan atau preferensi kuat dalam hal makanan, sehingga mereka tidak bisa (atau tidak mau) mengonsumsi semua makanan yang disajikan orang tua.

Bahkan, menurut seorang ahli, perilaku ini adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka. “Seorang dokter menjelaskan, pilih-pilih makanan adalah perkembangan normal anak di seluruh dunia.”

Dampak yang Tak Boleh Diremehkan

Meskipun dianggap sebagai fase yang normal, para ahli kesehatan mengingatkan bahwa picky eating tidak bisa dianggap remeh.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id