Dalam sambutannya, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kamboja atas kontribusinya selama memimpin AMMDM pada tahun 2025.
Ia menyoroti beberapa capaian penting, seperti pengembangan Sertifikasi Profesional ASEAN (ASCEND) dan penyelenggaraan simulasi tanggap darurat ARDEX 2025.
“Merupakan kehormatan yang besar bagi kami untuk menerima mandat sebagai Ketua ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management tahun 2026,” ujar Suharyanto.
Suharyanto menegaskan bahwa pengalaman Kamboja dan negara-negara sebelumnya akan menjadi pedoman berharga bagi Indonesia. Ini bukan kali pertama Indonesia memegang peran penting ini.
“Terakhir kali Indonesia menerima mandat sebagai Ketua ASEAN Committee on Disaster Management atau ACDM dan AMMDM pada tahun 2016,” ujarnya.
Pada masa keketuaan mendatang, Indonesia Ketua AMMDM 2026 berkomitmen untuk terus memperkuat solidaritas dan semangat ‘One ASEAN One Response’ yang telah menjadi slogan bersama sejak satu dekade lalu.
“Semangat solidaritas dalam penanggulangan bencana di kawasan ASEAN akan terus kami dorong selama masa keketuaan Indonesia tahun 2026,” ucap Kepala BNPB.
Sebagai langkah awal kepemimpinannya, Indonesia Ketua AMMDM 2026 juga secara khusus mengundang Papua Nugini untuk berpartisipasi sebagai tamu kehormatan (Guest of the Chair), sebuah langkah untuk memperluas kerja sama dan ketangguhan di kawasan.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















