Ia menegaskan pentingnya kerja sama tim dalam menjaga kebersihan kota.
“Saya ingin kita saling mengenal, saling menyapa ketika bertemu di jalan, karena kita satu tim yang sama-sama menjaga kebersihan kota,” tuturnya.
Wawako Bahasan menyatakan, pada periode kedua kepemimpinannya, ia akan lebih sering turun langsung ke lapangan untuk memantau kinerja mandor penyapuan Pontianak.
Hal ini berbeda dengan periode pertama yang sempat terkendala pandemi COVID-19.
“Kalau dulu di periode pertama sempat terbatas karena pandemi COVID-19, sekarang saya lebih banyak turun langsung. Saya ingin tahu kondisi sebenarnya di lapangan,” jelasnya.
Seiring dengan pengawasan yang lebih ketat, Bahasan juga mendorong para mandor untuk berani bersuara dan melaporkan setiap kendala yang dihadapi.
Baca Juga: Tembus 12 Besar Nasional, Pontianak Dinobatkan Sebagai Salah Satu Kota Paling Berkelanjutan
Ia menjamin adanya keterbukaan dan tidak akan menoleransi praktik yang menyimpang.
“Kalau ada yang tidak beres, sampaikan saja. Kita hidup di era keterbukaan, bukan era otoriter. Jangan takut bicara,” tegasnya.
Selain menuntut kinerja, Bahasan juga mengingatkan pentingnya profesionalitas. Ia berpesan agar para mandor tidak membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan demi menjaga kualitas pelayanan.
Sebagai penutup, ia menyampaikan apresiasinya kepada para petugas kebersihan yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dengan bekerja sejak dini hari.
“Saya tahu ada petugas yang sudah mulai bekerja sejak Subuh. Itu contoh yang baik. Setelah selesai tugas, mereka masih bisa beraktivitas lain. Ini bentuk pengabdian,” katanya.
Bahasan berharap, dengan peningkatan kinerja mandor penyapuan Pontianak, wajah kota akan senantiasa terjaga keindahannya.
“Kebersihan kota adalah wajah Pontianak. Mari kita jaga bersama agar Pontianak tetap bersih, indah, dan nyaman bagi semua,” pungkasnya.
(*Red/Prokopim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















