Waspada Lonjakan Kasus Campak di Pontianak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Salah seorang petugas kesehatan memberikan sosialisasi mengenai bahaya penyakit campak dan pentingnya imunisasi kepada warga di ruang tunggu RSUD SSMA. Foto: HO/Faktakalbar.id
Salah seorang petugas kesehatan memberikan sosialisasi mengenai bahaya penyakit campak dan pentingnya imunisasi kepada warga di ruang tunggu RSUD SSMA. Foto: HO/Faktakalbar.id

Menanggapi situasi ini, pihak RSUD SSMA Kota Pontianak pada Selasa (7/10/2025), mengimbau masyarakat untuk proaktif mengenali gejala dan segera melakukan langkah pencegahan sejak dini.

Gejala Awal yang Sering Terkecoh

Nihayatus, salah satu narasumber dari pihak medis, menjelaskan bahwa gejala awal campak seringkali tidak langsung ditandai dengan munculnya ruam.

Sebaliknya, ada beberapa tanda awal yang perlu diwaspadai oleh para orang tua. Gejala tersebut meliputi demam tinggi yang datang tiba-tiba, pilek, batuk kering, serta mata yang tampak merah dan berair.

“Nafsu makan menurun, serta tubuh terasa lemah,” ujar Nihayatus mengenai gejala penyerta lainnya.

Ia menambahkan bahwa ruam kemerahan yang menjadi ciri khas campak baru akan muncul beberapa hari setelah gejala awal.

Ruam ini biasanya dimulai dari area wajah dan leher, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh.

“Saat ruam keluar, suhu tubuh biasanya semakin tinggi,” tambahnya.

Penularan Cepat dan Risiko Komplikasi

Nihayatus menegaskan bahwa campak sangat mudah menular. Penularannya bisa terjadi melalui udara saat penderita batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan penderita atau benda yang telah terkontaminasi virus.

“Penderita bahkan sudah bisa menularkan empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelahnya,” jelasnya.

Penting untuk diingat bahwa campak dapat memicu komplikasi serius, seperti radang paru-paru (pneumonia), diare berat, infeksi telinga, hingga radang otak (ensefalitis) yang dapat berakibat fatal.

“Jika seseorang pernah terkena campak, umumnya tubuh akan membentuk kekebalan terhadap virus tersebut. Namun dalam kasus yang jarang, infeksi ulang bisa terjadi, terutama jika daya tahan tubuh menurun drastis,” katanya.

Imunisasi Sebagai Kunci Pencegahan

Pencegahan yang paling efektif dan sangat dianjurkan adalah melalui imunisasi, khususnya vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella).

Baca Juga: Vitamin A Tingkatkan Kesehatan dan Kecerdasan Bayi dan Balita

Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghindari kontak dekat dengan penderita, serta menerapkan pola hidup sehat juga merupakan langkah penting.

“Peningkatan kasus campak pada anak ini menjadi peringatan keras bahwa imunisasi bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Setiap anak berhak terlindungi dari penyakit berbahaya yang sebenarnya dapat dicegah,” pungkas Nihayatus.

(*Red/PKRS-Humas/RSUD SSMA)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id