Krisis Kemanusiaan Nigeria: 52.250 Umat Kristen Dibunuh Sejak 2009

"Laporan Intersociety mengungkap 52.250 umat Kristen dibunuh ekstremis Islam di Nigeria sejak 2009. Seruan agar dunia tidak diam terhadap pembantaian ini."
Laporan Intersociety mengungkap 52.250 umat Kristen dibunuh ekstremis Islam di Nigeria sejak 2009. Seruan agar dunia tidak diam terhadap pembantaian ini. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Nigeria menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan akibat kekerasan brutal yang terus meningkat oleh kelompok ekstremis Islam, terutama Boko Haram dan milisi Fulani.

Menurut laporan dari International Society for Civil Liberties and Rule of Law (Intersociety), setidaknya 52.250 umat Kristen telah dibunuh secara brutal sejak tahun 2009. 

Data tragis menunjukkan bahwa selama delapan tahun kepemimpinan mantan Presiden Muhammadu Buhari (2015–2023), lebih dari 30.000 korban tewas, sementara ribuan lainnya diculik, diusir, atau kehilangan tempat ibadah mereka.

Kekerasan ini mencapai puncaknya pada tahun 2025.

Baca Juga: Langkah Berani Kolombia: Dari Kecaman Hingga Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Laporan Intersociety mencatat bahwa 7.087 orang Kristen dibantai hanya dalam 220 hari pertama tahun 2025 saja, dengan rata-rata 32 korban setiap hari.

Selain itu, 7.899 orang Kristen diculik oleh sekitar 22 kelompok jihadis yang beroperasi di Nigeria. 

Kelompok-kelompok ini memiliki satu tujuan besar, yaitu melenyapkan kekristenan dari Nigeria dalam waktu 50 tahun.

Target Bukan Hanya Manusia

Target kelompok ekstremis bukan hanya manusia.

Selama 14 tahun terakhir, lebih dari 19.100 gereja dan 2.200 sekolah Kristen telah dihancurkan.

Akibatnya, 1.100 komunitas Kristen dipaksa mengungsi.

Serangan paling parah terjadi di Negara Bagian Benue, tempat lebih dari 1.100 umat Kristen dibunuh hanya dalam beberapa bulan. 

Serangan brutal ini sering disertai penculikan massal, termasuk terhadap ratusan pendeta dan pastor Katolik, banyak di antaranya dibunuh secara keji.

Umat Kristen di Nigeria hidup dalam ancaman terus-menerus. 

Kedua kelompok ekstremis tersebut menargetkan desa-desa Kristen. 

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id