Program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan yang merata, terutama bagi keluarga prasejahtera.
“Program ini adalah bentuk nyata kehadiran negara. Tidak boleh ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal karena alasan biaya atau keterbatasan lainnya,” jelasnya.
Menurut Bahasan, semua anak harus bisa bersekolah karena tanpa pendidikan, mereka akan tertinggal dalam kehidupan.
“Dengan Sekolah Rakyat, kita ingin memastikan semua anak punya kesempatan yang sama hingga jenjang perguruan tinggi,” tegasnya.
Di Kota Pontianak, pembangunan fasilitas Sekolah Rakyat sedang berjalan di Jalan Flora dan diharapkan segera beroperasi.
Baca Juga: Siapkan Sekolah Rakyat Permanen, Pemkot Pontianak Proses Lahan 5 Hektar di Batu Layang
Sekolah ini mengusung konsep boarding school atau pondok pesantren, di mana semua fasilitas dan biaya hidup siswa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
“Kita tidak perlu khawatir, semua biaya ditanggung negara. Sekolah ini akan menjadi rumah kedua bagi anak-anak, layaknya pesantren atau boarding school. Yang terpenting, anak-anak betah dan sungguh-sungguh menempuh pendidikan,” terang Bahasan.
Lebih lanjut, Bahasan menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam mendidik anak.
Ia menyebut bahwa keberhasilan siswa tidak hanya ditentukan oleh kualitas pendidikan, tetapi juga dukungan doa dan kasih sayang dari orang tua.
“Kami tidak bisa berdiri sendiri dalam mendidik. Harus ada kerja sama antara sekolah dan keluarga. Tanpa doa, perhatian, dan dukungan orang tua, pencapaian anak-anak akan sulit diraih,” katanya.
Di akhir acara, Bahasan berpesan kepada para siswa agar selalu percaya diri dalam menggapai cita-cita mereka.
“Selamat melangkah dengan penuh semangat. Yakinlah setiap usaha tidak akan pernah sia-sia. Semoga Allah memberikan bimbingan dan keberkahan kepada kita semua,” tutupnya.
(*Red/Kominfo/Prokopim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















