Meskipun ada pelanggaran harga, ia memastikan ketersediaan elpiji 3 kg di Sambas tetap terkendali.
Berdasarkan pemantauan selama dua bulan terakhir, stok gas melon tidak mengalami kelangkaan.
“Selama dua bulan ini kami keliling, gas tetap ada dijual di toko sembako. Itu indikator kalau gas tidak langka,” jelasnya.
Suparno menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sambas sebenarnya telah mengusulkan kebutuhan elpiji subsidi sebanyak 31 ribu metrik ton, tetapi pemerintah pusat hanya menyetujui sekitar 14 ribu metrik ton atau kurang dari separuhnya.
“Kita usulkan 31 ribu lebih metrik ton, tapi kuota yang kita terima 14 ribu metrik ton. Jadi, tidak sampai separo,” ungkapnya.
Untuk itu, Diskumindag Sambas akan memperketat pengawasan distribusi elpiji 3 kg agar penyalurannya tepat sasaran dan masyarakat tidak terbebani harga di atas ketentuan pemerintah.
(DNS)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id














