Tragedi di Sungai Sekadau: Mengingat Kembali Risiko Epilepsi yang Sering Diabaikan

Jenazah Sutiya Ningsih dievakuasi warga dan petugas. Korban diduga meninggal akibat penyakit epilepsinya kambuh saat berada di tepi Sungai Sekadau.
Jenazah Sutiya Ningsih dievakuasi warga dan petugas. Korban diduga meninggal akibat penyakit epilepsinya kambuh saat berada di tepi Sungai Sekadau. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, SEKADAU – Peristiwa memilukan yang menimpa Sutiya Ningsih (45), seorang petani yang ditemukan meninggal di Sungai Sekadau, Kamis (11/9/2025), menjadi pengingat serius akan bahaya yang mengintai penderita epilepsi saat beraktivitas sendirian, terutama di dekat perairan.

Insiden ini bukan sekadar kasus orang tenggelam biasa. Di baliknya, terdapat riwayat medis yang diduga kuat menjadi pemicu utama tragedi.

Baca Juga: Miliki Riwayat Epilepsi, Warga Nanga Taman Ditemukan Meninggal di Sungai Sekadau

Kapolres Sekadau, AKBP Donny Molino Manoppo, melalui Kasi Humas Polres Sekadau, IPTU Triyono, mengungkapkan fakta kunci yang diperoleh dari pihak keluarga korban.

“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, diketahui korban memiliki riwayat penyakit kejang atau epilepsi,” kata Triyono.

Keterangan ini mengarahkan penyelidikan pada dugaan bahwa Sutiya Ningsih mengalami serangan kejang saat berada di tepi sungai.

Kondisi ini membuatnya kehilangan kesadaran dan kontrol atas tubuhnya, yang berakibat fatal karena posisinya yang sangat dekat dengan air.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id