Sebagai contoh, produksi cabai rawit di Pontianak pada tahun 2024 hanya mencapai 470 ton, angka yang jauh di bawah tingkat konsumsi.
“Cabai adalah salah satu komoditas penyumbang inflasi. Karena itu, peningkatan produksi lokal mutlak dilakukan agar tidak terus bergantung pada pasokan luar daerah,” ujarnya usai menanam cabai bersama jajaran Forkopimda Kota Pontianak.
Melalui forum ini, ketiga daerah sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir, demi menjamin ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.
“Forum ini wujud nyata kolaborasi lintas wilayah dan sektor. Pertanian berperan penting, tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” jelas Bahasan.
Dorong Urban Farming dan Bagikan Ribuan Bibit
Selain menanam cabai, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penanaman jagung dan promosi urban farming atau pemanfaatan lahan pekarangan sebagai salah satu strategi memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Bahasan turut mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melanjutkan gerakan menanam cabai di lingkungan kantor dan pekarangan rumah, sebuah inisiatif yang telah digaungkan sejak tahun 2023.
Baca Juga: SMKN 1 Teluk Keramat Jadi Sekolah Pelopor dalam Program Ketahanan Pangan Jagung Polres Sambas
Untuk mendukung partisipasi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga membagikan 25.000 bibit cabai secara gratis melalui camat dan lurah.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi pangan sangat bergantung pada dukungan dan kerja sama semua pihak.
“Strong partnership adalah kunci. Dengan sinergi ini, ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga bisa terjamin sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Bahasan optimistis bahwa gerakan serentak ini akan menjadi langkah konkret untuk memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan regional.
“Insya Allah, kegiatan ini memberi dampak sosial ekonomi besar bagi masyarakat Kalimantan Barat, sekaligus mendukung arahan Presiden untuk menggiatkan program tanam pekarangan di luar sentra produksi,” pungkasnya.
(*Red/Kominfo/Prokopim)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















