Kemarahan para pekerja tergambar jelas dari pernyataan salah seorang pemuda yang ikut serta dalam persiapan aksi.
Baca Juga: Operasi Penertiban PETI di Bengkayang Diduga Bocor, Penambang Sempat Hentikan Aktivitas
Ia menyuarakan rasa ketidakadilan yang selama ini mereka rasakan, menuding bahwa penegakan hukum hanya tajam ke bawah.
“Enak saja mereka bilang kami perusak lingkungan! Yang besar-besar itu, yang punya bos, aman-aman saja! Kenapa cuma kami yang dikejar-kejar? Macam jak mereka di situ ndak ada yang main, buatkan lah aturan mainnya jangan kami dijadikan korban untuk difoto dipermalukan,” ujarnya dengan nada tinggi, Selasa (26/8/2025).
Ia menegaskan bahwa aksi yang akan digelar besok adalah langkah perlawanan yang tak terhindarkan.
Menurutnya, insiden di Sekayok menjadi pelajaran berharga bahwa diam hanya akan membuat mereka semakin tertindas.
“Kemarin di Sekayok itu bukti, kalau kami diam saja kami diinjak. Besok kami datang ke ‘kandang’-nya (Markas Polres) langsung, biar mereka dengar langsung!” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, mobilisasi massa Pekerja Tambang Bengkayang sedang berlangsung secara masif.
Sejumlah kendaraan truk dan pikap telah disiapkan di berbagai titik kumpul.
Baca Juga: Satu Lanting Jek Dibakar dalam Operasi Penertiban Tambang Ilegal di Kapuas Hulu
Kendaraan tersebut akan digunakan untuk mengangkut para pekerja dari desa-desa di sepanjang aliran sungai menuju pusat kota Bengkayang, lokasi Markas Polres berada. Situasi diperkirakan akan memanas menjelang aksi unjuk rasa esok hari.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















