Faktakalbar.id, SINTANG – Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) mengumumkan kelahiran bayi orangutan kalimantan betina yang diberi nama Julia.
Ia lahir dari induk berusia 13 tahun bernama Santi dan pertama kali terlihat pada akhir Juli 2025 di sekitar camp monitoring orangutan Teluk Ribas.
Baca Juga: Jojo, Orangutan 25 Tahun Rasakan Kebebasan di Enclosure Semi-Liar Ketapang
“Kelahiran Julia di kawasan TNBBBR membuktikan bahwa kawasan ini merupakan habitat yang baik, dan sangat mendukung kesejahteraan hidup orangutan sehingga dapat berkembang biak,” ungkap Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Murlan Dameria Pane, dalam keterangannya.
Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) memastikan bahwa Julia dalam kondisi sehat, aktif, dan mendapat asupan susu cukup dari induknya.
Begitu pula dengan Santi yang dinyatakan sehat pasca melahirkan.
YIARI menjelaskan, Santi adalah salah satu orangutan yang dilepasliarkan di TNBBBR pada 28 Juni 2019.
Sebelumnya, ia sempat dipelihara secara ilegal sebelum akhirnya dirawat oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar dan tim gabungan.
Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul, menilai kelahiran Julia menjadi bukti keberhasilan upaya konservasi orangutan dalam jangka panjang.
“Santi yang dulunya adalah orangutan korban pemeliharaan ilegal kini mampu berkembang biak secara alami di habitat alaminya dan membentuk generasi baru. Ini merupakan indikator positif keberlangsungan populasi orangutan di alam liar,” katanya.
Sejak 2016, BKSDA Kalbar, Balai TNBBBR, dan YIARI telah melepasliarkan 82 orangutan hasil rehabilitasi ke kawasan TNBBBR.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















