Pengalaman tersebut menjadi pelecut semangatnya untuk kembali berkompetisi tahun ini.
“Tahun lalu saya mendapat penghargaan Bujang Fotogenik. Tahun ini saya mencoba lagi dan alhamdulillah akhirnya terpilih sebagai Bujang Pontianak,” ungkapnya.
Menjawab pesan Wali Kota Pontianak, Rian siap mengemban tugas untuk mempromosikan adat dan budaya Melayu.
Baca Juga: Dorong Bujang Dare Pontianak Tanamkan Cinta Budaya kepada Masyarakat
Ia berencana memanfaatkan media digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
“Kita akan berkolaborasi dengan influencer muda untuk mempromosikan budaya yang ada di Kota Pontianak, agar lebih dikenal luas,” jelasnya.
Kebanggaan dan Peran Baru Dare Pontianak
Sementara itu, Diva Aurelia, Dare Pontianak 2025 terpilih, juga mengungkapkan rasa haru dan bangganya.
Ia berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai representasi generasi muda dan duta budaya Kota Pontianak.
“Tentunya saya akan menjadi representatif Kota Pontianak dan menjadi role model bagi generasi muda,” tuturnya.
Bagi mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional Universitas Tanjungpura ini, pengalamannya sangat berkesan karena ini adalah kali pertama ia mengikuti ajang serupa.
“Karena ini pertama kali saya terjun ke dunia ini, rasanya sangat senang, terharu, dan tidak menyangka bisa meraih gelar ini,” ucap Diva.
Ia menambahkan, kelancaran seluruh proses yang diikutinya tidak lepas dari dukungan orang-orang terdekat.
“Dukungan keluarga adalah support terbesar sehingga saya bisa berdiri di sini sekarang,” imbuhnya.
Harapan Wali Kota untuk Pariwisata dan Budaya
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Pemilihan Bujang Dare Pontianak 2025.
Baca Juga: Edi Kamtono: “Budare Harus Mampu Branding Pontianak”
Menurutnya, ajang ini memiliki peran strategis untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Bujang dan Dare diharapkan menjadi simbol sekaligus gambaran perwakilan Kota Pontianak di setiap event, baik formal maupun non-formal, terutama dalam mempromosikan budaya,” jelas Edi.
Ia berharap para pemenang dapat terlibat aktif dalam berbagai acara untuk memperkenalkan kearifan lokal Pontianak di kancah yang lebih luas.
“Kota Pontianak ingin dikenal sebagai kota yang ramah, toleran, dan siap menyambut tamu. Dengan adat budaya Melayu yang kental, kita bisa menarik wisatawan dan memperkuat identitas sebagai kota pusaka,” tegasnya.
Ajang tahunan ini tidak hanya bertujuan mencari duta wisata, tetapi juga mendorong keterlibatan generasi muda dalam memajukan 17 sektor ekonomi kreatif di Pontianak, mulai dari fashion, kuliner, hingga seni pertunjukan.
(*Red/Prokopim/Kominfo)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
