“Satu warkop skala kecil bisa mempekerjakan dua hingga lima karyawan, sedangkan yang besar bisa di atas 50 orang,” jelas Edi.
Ia menambahkan, barista—yang mayoritas dari kalangan milenial—juga semakin mendapat peluang kerja.
Kepala Disporapar Kota Pontianak Rizal menyebut, KCE menjadi ruang kolaborasi antara pelaku usaha, barista, seniman, dan masyarakat.
“Acara ini bertujuan meningkatkan ekonomi kreatif, mempertemukan petani, pelaku usaha, industri kopi, dan komunitas kreatif, sekaligus memperkenalkan Pontianak sebagai destinasi para penikmat kopi,” katanya.
Akil dari Ujung Tombak Coffee Collective mengapresiasi dukungan Pemkot Pontianak, sponsor, dan relawan.
Ia berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan sekaligus ajang memperkuat jejaring industri kopi nasional.
Rangkaian acara berlangsung tiga hari, mencakup ICCC League Regional 2 dan Indonesian Brewer Championship tingkat nasional, pameran produk kopi, mesin, serta perlengkapan dari 27 tenant lokal dan 5 tenant nasional, dengan target transaksi Rp250 juta per hari.
(fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id